1. Pengertian Post Partum Blues
Post
Partum Blues adalah gangguan psikologis yang
terjadi pada masa post partum yang biasanya muncul kira-kira Pada hari ke- 3
dan ke-5 setelah melahirkan, dimana ibu akan mengalami depresi, mudah menangis
dan kurang istirahat yang biasanya disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan
progesterone yang tiba-tiba. (Hamilton,
PM.1995)
Pada
masa nifas wanita kadang-kadang mengalami kemurungan sehabis melahirkan,
gangguan ini berkisar mulai dari bentuk perasaan mudah tersinggung dan terluka
sehingga nafsu makan dan pola tidurterganggu. Manifestasinya disebut dengan Post partum Blues
Hal-hal lain yang
berkontribusi dengan post partum blues adalah rasa tidak nyaman, kelelahan dan
kehabisan tenaga. Denga menangis, sering
dapat menurunkan tekaanan. Bila orang tua mengeri hal ini maka timbul rasa
bersalah yang dapat mengakibatkan depresi, untuk itu perlu diadakan penyuluhan
sebelumnya, untuk mengetahui bahwa hal ini adalah normal.
a.
Berbagai perubahan yang terjadi
dalam tubuh wanita selama kehamilan
b.
Perubahan cara hidup setelah
mempunyai bayi
c.
Perubahan peran sebagai ibu
d.
Perubahan hormonal yang cepat
e.
Adanya
perasaan kehilangan secara fisik sesudah melahirkan yang menjurus kepada suatu
reaksi perasaan sedih
Kemurungan akan
menjadi semakin parah oleh adanya ketidaknyamanan jasmani, rasa letih, stress
atau kecemasan yang tidak diharapkan karena adanya ketegangan dalam keluarga
atau adanya cara penanganan yang tidak peka oleh petugas.
a.
Gejala Psikologis
Gejala yang dialami oleh wanita yang
terpisah dari keluarganya dan dari bayinya, sering terjadi di mana peraturan
besuknya sangat ketat, kebijaksanaan perawatannya sangat kaku dan tidak
membenarkan adanya rawat gabungan (rooming in)
b.
Gejala fisiologis
Perubahan hormone yang cepat terjadi pada
saat tubuh kembali ke keadaan sebelum hamil dan saat siklus laktasi sedang
dimulai atau ditekan
c.
Gejala fisik
·
Rasa nyeri setelah melahirkan
·
Nyeri Jahitan
·
Pembesaran payudara
·
Kurang tidur
a.
sangat emosional, mudah
tersinggung, sensitive
b.
sedih/ khawatir
c.
cemas
d.
merasa hilang semangat
e.
mudah marah
f.
sedih tanpa ada sebab
g.
menangis berulang kali
a. Kulit bayi mengalami iritasi , karena saat kencing pakaian bayi tidak segera diganti
b.
Berat
Badan bayi akan cepat drastis menurun. Karena ibu malas meneteki dan dampak
kecemasan ibu dapat mengurangi produksi ASI
c.
Perubahan
suhu
d.
Setelah
tali pusat diputus bayi harus bernafas sendiri karena pada saatdalam rahim ,
pernafasan/ pembuangan melalui tali pusat
e.
Mengisap
dan menelan tidak optimal dimana refleks-refleks ini belum sempurna sehingga berat
badan bayi menurun
a.
Memberikan
penyuluhan kepada ibu bahwa persalinan dan masa
nifas merupakan hal yang alamiah
b.
Berikan
kesempatan kepada ibu untuk bertanya, bicarakan apa yang terjadi selama proses
persalinan dan biarkan ibu mengungkapkan apa yang dirisaukannya
c.
Doronglah
seorang wanita lain dalam keluarga untuk merawat ibu dan bayinya dengan baik
d.
Biarkan
bayi bersama ibunya
e.
Berikan
dukungan pada ibu untuk merawat bayinya
f.
Memberikan
penyuluhan kepada ibu untuk dapat mengandalkan diri agar perhatian untuk
bayinya tidak terabaikan
g.
Memberikan
penyuluhan kepada suami dan keluarga untuk mendukung ibu
h.
Menganjurkan
ibu untuk sesering mungkin merawat bayinya. Diusahakan sesering ungkin terjadi
kontak mata antara ibu dengan bayinya sambil menyusui .
i.
Menyediakan
tempat istirahat yang nyaman bagi bayi dan ibu. Ketika bayi istirahat ibu juga
ikut istirahat , peluk bayi dan bicaralah lembjut dengannya
j.
Kontak
antara kulit bayi dan ibu dapat menurunkan tingkat depresi baik pada ibu maupun
pada bayinya.
k.
Melibatkan
anggota keluarga lain dalam merawat bayi. Ajak bayi keluar rumah untuk
menghirup udara bersih dan segar, karena
hal ini dapat memperbaiki moodnya
l.
Untuk
mencegah terjadinya post partum blues lakukan deteksi dini dengan instrument
ysng mudah bagi petugas.
a.
Banyak
istirahat sebisanya. Tidurlah selama bayi tidur
b.
Hentikan
membebani diri sendiri untuk melakukan semuanyasendiri. Kerjakan apa yang dapat
dilakukan dan berhenti saaat merasa lelah.
c.
Mintalah
bantuan untuk mengerjakan pekrjaan rumah tangga dan bila perlu cari tenaga
profesional untuk membantu merawat bayi selama diperlukan
d.
Bicarakan
dengan suami atau orang yang dipercaya mengenai perasaan yang dimiliki
e.
Jangan
sendirian dalam jangka waktu lama, lakukan aktivitas seperti merawat diri, olah
raga seperti biasanya
f.
Sharing
dengan ibunda maupun ibu-ibu yang telah berpengalaman
- jadilah suami yang penuh pengertian,berikan kasih sayang yang tulus karena emosi istri masih sangat labil dan membutuhkan perhatian lebih
- bila memungkinkan ambil cuti untuk membantu istri melewati masa-masa kritis itu
- Bantu istri dalam mengurus bayi, bersama-sama dan kompak
- Waspadai gejala depresi tanyakan kepada istri dengan halus apakah ia bisa makan dan tidur degan nyaman, tanyakan pula kondisi hatinya dan hal-hal lain sehingga anda bisa mengetahui apakah ditemukan gejala-gejala tersebut pada istri anda.
sumber http://materi-bidan.blogspot.co.id/search/label/PNC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar