Kamis, 02 Februari 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : STROKE HAEMORAGIC DI RUANG NEOROLOGI RUMAH SAKIT UMUM Dr.PIRNGADI MEDAN-CATATAN PERKEMBANAGN



3.4. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal
Diagnosa keperawatan
Catatan Perkembangan
25 Mei 2015
Diagnosa  I
S :
Keluarga Klien mengatakan tubuh klien masih lemah.
O :
Tekanan darah pada hari kedua pengkajian 150/90 mmHg, N: 84 x/i, RR: 20 x/i, S: 36,7oC.
A:
Masalah belum teratasi.
P :
§  Monitor tanda-tanda vital.
§  Bandingkan tekanan darah pada kedua lengan.
§  Kaji gangguan dan fungsi yang lebih tinggi seperti gangguan bicara.
§  Letakkan kepala lebih tinggi dalam posisi terlentang.
I :
§  Mengukur tanda-tanda vital pasien
TD: 150/90 mmHg
N: 84 x/i
RR: 20 x/i
S: 36,70C.
§  Mengukur tekanan darah pada kedua lengan, perawat tidak menemukan perbedaan diantara keduanya.
§  Meposisikna kepala lebih tinggi dan dalam posisi terlentang.
§  Merapikan tempat tidur klien, menjaga ketertiban lingkungan, membatasi pengunjng, membatasi aktivitas klien.
§  Mempertahankan keadaan tirang baring, ciptakan lingkungan yang tenang.
E : Klien masih lemah, Tekanan darah 150/90 mmHg, N: 84 x/i, RR: 20 x/i, S: 36,7oC.
Diagnosa II
S:
Keluarga Klien mengatakan tubuhnya masih lemah.
O:
Klien hanya tidur baring dan belum bisa melakukan aktifitas aktif.
A:
Masalah belum teratasi.
P :
§  Kaji kemampuan otot secara fungsional.
§  Ajarkan klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada extremitas.
§  Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§  Tinggikan tangan dan kepala.
I :
§  Mengkaji kemampuan secara fungsional.
§  Mengajarkan klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif.
§  Menganjurkan keluarga berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§  Meninggikan tangan dan kepala pasien
E : Tubuh klien  masih lemah dan Klien hanya tidur baring dan belum bisa melakukan aktifitas aktif.
Diagnosa III
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak selera makan, dan masih terasa sakit saat menelan.
O:
Porsi yang di sediakan tidak habis.
A:
Masalah belum teratasi.
P :
§  Kaji kebiasaan makan klien.
§  Berikan makanan lunak dalam porsi kecil tapi sering.
§  Beri motivasi klien supaya mau makan.
§  Beri obat sesuai dengan program terapi.
I :
§  Mengkaji kebiasaan makan klien.
§  Memberikan klien makan diet M1 dalam porsi kecil tapi sering.
§  Memotvasi klien dalam memberikan, berikan dorongan pada klien, berdasarkan hati klien dengan memberikan pujian.
§  Memberikan obat yang telah di pulvis kepada klien sesuai dengan terapi dokter.
E :
klien tidak selera makan, dan masih terasa sakit saat menelan porsi yang di sediakan tidak habis
Diagnosa IV
S:
Keluarga klien mengatakan tidak  mau berkomunikasi bicara masih tidak jelas.
O:
Berbicara tidak jelas .
A:
Masalah belum teratasi.
P:
§  Kaji derajat disfungsi cerebral.
§  Perhatikan dalam komuniksi dan berikan umpan balik.
§  Minta pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§  Katakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
§  Hargai kemampuan klien, hindarkan pembicaraan yang merendahkan klien atau hal-hal menentang klien.
I :
§  Mengkaji derajat disfungsi cerebral.
§  Mempertahankan komunikasi dan memberikan umpan balik.
§  Meminta pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§  Mengatakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
§  Menghargai kemampuan klien, menghindarkan pembicaraan yang merendahkan klien atau hal-hal yang menentang klien
E :
Klien tidak  mau berkomunikasi bicara masih tidak jelas.
Diagnosa V
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum bisa melakukan aktivitas perawatan diri.
O:
Klien tampak lemas dan perawatan diri masih di lakukan oleh perawat atau keluarga.
A:
Masalah  belum teratasi.
P :
§  Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
§  Hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien.
§  Pertahankan suport terhadap klien memberi dan tanggapan positif pada setiap usahanya
§  Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan pasien
I :
§  Mengkaji kemampuan klien sampai dimana klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri.
§  Memberi aktifitas mudah  untuk dilakukan pasien.
§  Memberi semangat dan dukungan kepada setiap usaha pasien.
§  Menganjurkan keluarga untuk ikut menjaga kebersihan pasien.
E :
Klien belum bisa melakukan aktivitas perawatan diri  dan perawatan diri masih di lakukan oleh perawat atau keluarga.
26 mei 2015
Diagnosa I
S :
Keluarga Klien mengatakan tubuh klien masih lemah.
O :
Tekanan darah pengkajian 140/80 mmHg, N: 76 x/i, RR: 22 x/i, S: 37oC.
A:
Masalah sebagian teratasi.
P :
§  Monitor tanda-tanda vital.
§  Bandingkan tekanan darah pada kedua lengan.
§  Kaji gangguan dan fungsi yang lebih tinggi seperti gangguan bicara.
§  Letakkan kepala lebih tinggi dalam posisi terlentang.
I :
§  Mengukur tanda-tanda vital pasien
TD: 140/80 mmHg
N: 76 x/i
RR: 22 x/i
S: 370C.
§  Mengukur tekanan darah pada kedua lengan, perawat tidak menemukan perbedaan diantara keduanya.
§  Meposisikna kepala lebih tinggi dan dalam posisi terlentang.
§  Merapikan tempat tidur klien, menjaga ketertiban lingkungan, membatasi pengunjng, membatasi aktivitas klien.
§  Mempertahankan keadaan tirang baring, ciptakan lingkungan yang tenang.
E : Klien masih lemah, tetapi tanda-tanda vital sudah membaik TD : 140/80 mmHg, N: 76 x/i, RR: 22 x/i, S: 37oC.
Diagnosa II
S:
Keluarga Klien mengatakan tubuhnya masih lemah.
O:
Klien hanya tidur baring dan belum bisa melakukan aktifitas aktif.
A:
Masalah belum teratasi.
P :
§  Kaji kemampuan otot secara fungsional.
§  Ajarkan klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada extremitas.
§  Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§  Tinggikan tangan dan kepala.
I :
§  Mengkaji kemampuan secara fungsional.
§  Mengajarkan klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif.
§  Menganjurkan keluarga berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§  Meninggikan tangan dan kepala pasien
E : Tubuh klien  masih lemah dan klien hanya tidur baring dan belum bisa melakukan aktifitas aktif.
Diagnosa III
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak selera makan, dan masih terasa sakit saat menelan.
O:
Porsi yang di sediakan tidak habis.
A:
Masalah belum teratasi.
P :
§  Kaji kebiasaan makan klien.
§  Berikan makanan lunak dalam porsi kecil tapi sering.
§  Beri motivasi klien supaya mau makan.
§  Beri obat sesuai dengan program terapi.
I :
§  Mengkaji kebiasaan makan klien.
§  Memberikan klien makan diet M1 dalam porsi kecil tapi sering.
§  Memotvasi klien dalam memberikan, berikan dorongan pada klien, berdasarkan hati klien dengan memberikan pujian.
§  Memberikan obat yang telah di pulvis kepada klien sesuai dengan terapi dokter.
E :
      Klien tidak selera makan, dan masih terasa sakit saat menelan porsi yang di sediakan tidak habis
Diagnosa IV
S:
Keluarga klien mengatakan tidak  mau berkomunikasi bicara masih tidak jelas.
O:
Berbicara tidak jelas .
A:
Masalah belum teratasi.
P:
§  Kaji derajat disfungsi cerebral.
§  Perhatikan dalam komuniksi dan berikan umpan balik.
§  Minta pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§  Katakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
§  Hargai kemampuan klien, hindarkan pembicaraan yang merendahkan klien atau hal-hal menentang klien.
I :
§  Mengkaji derajat disfungsi cerebral.
§  Mempertahankan komunikasi dan memberikan umpan balik.
§  Meminta pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§  Mengatakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
§  Menghargai kemampuan klien, menghindarkan pembicaraan yang merendahkan klien atau hal-hal yang menentang klien
E :
Klien tidak  mau berkomunikasi bicara masih tidak jelas.
Diagnosa V
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum bisa melakukan aktivitas perawatan diri.
O:
Klien tampak lemas dan perawatan diri masih di lakukan oleh perawat atau keluarga.
A:
Masalah  belum teratasi.
P :
§  Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
§  Hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien.
§  Pertahankan suport terhadap klien memberi dan tanggapan positif pada setiap usahanya
§  Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan pasien
I :
§  Mengkaji kemampuan klien sampai dimana klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri.
§  Memberi aktifitas mudah  untuk dilakukan pasien.
§  Memberi semangat dan dukungan kepada setiap usaha pasien.
§  Menganjurkan keluarga untuk ikut menjaga kebersihan pasien.
E :
Klien belum bisa melakukan aktivitas perawatan diri  dan perawatan diri masih di lakukan oleh perawat atau keluarga.
27 Mei 2015
Diagnosa I
S :
Keluarga Klien mengatakan tubuh klien masih lemah.
O :
Tekanan darah pengkajian 140/80 mmHg, N: 76 x/i, RR: 22 x/i, S: 37oC.
A:
Masalah sebagian teratasi.
P :
§  Monitor tanda-tanda vital.
§  Bandingkan tekanan darah pada kedua lengan.
§  Kaji gangguan dan fungsi yang lebih tinggi seperti gangguan bicara.
§  Letakkan kepala lebih tinggi dalam posisi terlentang.
I :
§  Mengukur tanda-tanda vital pasien
TD: 140/80 mmHg
N: 76 x/i
RR: 22 x/i
S: 370C.
§  Mengukur tekanan darah pada kedua lengan, perawat tidak menemukan perbedaan diantara keduanya.
§  Meposisikna kepala lebih tinggi dan dalam posisi terlentang.
§  Merapikan tempat tidur klien, menjaga ketertiban lingkungan, membatasi pengunjng, membatasi aktivitas klien.
§  Mempertahankan keadaan tirang baring, ciptakan lingkungan yang tenang.
E : Klien masih lemah, tetapi tanda-tanda vital sudah membaik TD : 140/80 mmHg, N: 76 x/i, RR: 22 x/i, S: 37oC.
Diagnosa II
S:
Keluarga klien mengatakan tubuhnya masih lemah.
O:
Klien hanya tidur baring dan belum bisa melakukan aktifitas aktif.
A:
Masalah belum teratasi.

P :
§  Kaji kemampuan otot secara fungsional.
§  Ajarkan klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada extremitas.
§  Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§  Tinggikan tangan dan kepala.
I :
§  Mengkaji kemampuan secara fungsional.
§  Mengajarkan klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif.
§  Menganjurkan keluarga berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§  Meninggikan tangan dan kepala pasien
E : Tubuh klien  masih lemah dan Klien hanya tidur baring dan belum bisa melakukan aktifitas aktif.
Diagnosa III
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah mulai selera makan, tetapi klien masih merasakn sakit saat menelan.
O:
Porsi yang di sediakan habis tetapi masih dalam porsi sedikit.
A:
Masalah sebagian teratasi.
P :
§  Kaji kebiasaan makan klien.
§  Berikan makanan lunak dalam porsi kecil tapi sering.
§  Beri motivasi klien supaya mau makan.
§  Beri obat sesuai dengan program terapi.
I :
§  Mengkaji kebiasaan makan klien.
§  Memberikan klien makan diet M1 dalam porsi kecil tapi sering.
§  Memotvasi klien dalam memberikan, berikan dorongan pada klien, berdasarkan hati klien dengan memberikan pujian.
§  Memberikan obat yang telah di pulvis kepada klien sesuai dengan terapi dokter.
E :
klien mengatakan bahwa klien sudah mulai selera makan, tetapi masih terasa sakit saat menelan. Porsi yang di sediakan habis tetapi masih dalam porsi sedikit.
Diagnosa IV
S:
 Keluarga Klien mengatakan tidak  mau berkomunikasi  bicara masih tidak jelas.
O:
Berbicara tidak jelas .
A:
 Masalah belum teratasi.
P:
§  Kaji derajat disfungsi cerebral.
§  Perhatikan dalam komuniksi dan berikan umpan balik.
§  Minta pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§  Katakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
§  Hargai kemampuan klien, hindarkan pembicaraan yang merendahkan klien atau hal-hal menentang klien.
I :
§  Mengkaji derajat disfungsi cerebral.
§  Mempertahankan komunikasi dan memberikan umpan balik.
§  Meminta pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§  Mengatakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
§  Menghargai kemampuan klien, menghindarkan pembicaraan yang merendahkan klien atau hal-hal yang menentang klien
E :
Klien tidak  mau berkomunikasi bicara masih tidak jelas.
Diagnosa V
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum bisa melakukan aktivitas perawatan diri.
O:
Klien tampak lemas dan perawatan diri masih di lakukan oleh perawat atau keluarga.
A:
Masalah  belum teratasi.
P :
§  Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
§  Hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien.
§  Pertahankan suport terhadap klien memberi dan tanggapan positif pada setiap usahanya
§  Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan pasien
I :
§  Mengkaji kemampuan klien sampai dimana klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri.
§  Memberi aktifitas mudah  untuk dilakukan pasien.
§  Memberi semangat dan dukungan kepada setiap usaha pasien.
§  Menganjurkan keluarga untuk ikut menjaga kebersihan pasien.
E :
Klien belum bisa melakukan aktivitas perawatan diri  dan perawatan diri masih di lakukan oleh perawat atau keluarga.

Tidak ada komentar: