3.4. PROSES KEPERAWATAN
Nama
: Ny. A
Umur : 62 tahun
Jenis
kelamin :
Perempuan
No.
RM : 92.11.68
No
|
Diagnosa
|
Perencanaan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
||
Tujuan
|
Intrvensi
|
Rasional
|
||||
1.
|
Perubahan perfusi jaringan serebral b/d gangguan aliran
darah secara oklusif d/d bagian eksremitas susah di gerakkan
|
Sirkulasi darah otak kembali normal.
|
§ Monitor
tanda-tanda vital.
§ Bandingkan
tekanan darah pada kedua lengan.
§ Letakkan
kepala lebih tinggi dalam posisi terlentang.
§ Pertahankan
keadaan tirang baring, ciptakan lingkungan yang tenang.
|
§ Untuk
mengetahui tanda-tanda vital pasien.
§ Tersumbatnya
arteri subklavia dapat dinyatakan dengan adanya perbedaan tekanan pada kedua
lengan.
§ Menurunkan
tekanan arteri dan meningkatkan renase serta sirkulasi cerebral.
§ Aktivitas
yang kontinue dapat meningkatkan TIK.
|
§ Mengukur
tanda-tanda vital pasien
TD: 150/90 mmHg
N: 84 x/i
RR: 20 x/i
S: 36,70C.
§ Mengukur
tekanan darah pada kedua lengan, perawat tidak menemukan perbedaan diantara keduanya.
§ Meposisikna
kepala lebih tinggi dan dalam posisi terlentang.
§ Mempertahankan
keadaan tirang baring, ciptakan lingkungan yang tenang.
|
S:
Keluarga Klien mengatakan tubuh klien masih lemah.
O:
Tekanan darah pada hari kedua pengkajian 140/80 mmHg,
N: 76 x/i, RR: 22 x/i, S: 37oC.
A:
Masalah sebagian teratasi.
P :
Ukur vital sign khususnya tekanan darah pada kedua
lengan, posisikan kepala lebih tinggi dalam posisi terlentang , pertahankan
posisi tidur.
|
.2.
|
Kerusakan mobilitas fisik b/d kelemahan alat gerak d/d
kekuatan otot menurun
.
|
Mempertahankan,
meningkatkan kekuatan otot dan fungsi bagian tubuh yang terkena.
|
§ Kaji
kemampuan otot secara fungsional.
§ Ajarkan
klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada extremitas.
§ Anjurkan
keluarga untuk berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§ Tinggikan
tangan dan kepala.
|
§ Mengetahui
kekuatan/kelemahan otot
§ Meminimalkan
athropi otot dan meningkatkan sirkulasi.
§ Kebutuhan
klien dapat terpenuhi.
§ Meningkatkan
aliran vena balik dan membantu mencegah terbentuknya udema.
|
§ Mengkaji
kemampuan secara fungsional.
§ Mengajarkan
klien melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif.
§ Menganjurkan
keluarga berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan pasien.
§ Meninggikan
tangan dan kepala pasien.
|
S:
Keluarga Klien mengatakan
tubuhnya masih lemah.
O:
Klien hanya
tidur baring dan belum bisa melakukan aktifitas aktif.
A:
Masalah belum teratasi.
P:
beri health educaation kepada keluarga
supaya berperan serta dalam melatih pergerakkan klien dan tinggikan tangan
dan kepala dalam posisi terlentang.
|
3.
|
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan
b/d proses menelan tidak efektif d/d tidak selera makan, dibagaian leher
klien sakit pada saat menelan
.
|
Kebutuhan klien terpenuhi.
|
§ Kaji
kebiasaan makan klien.
§ Berikan
makanan lunak dalam porsi kecil tapi sering.
§ Beri
motivasi klien supaya mau makan.
§ Beri
obat sesuai dengan program terapi.
|
§ Untuk
pola kebiasaan makan klien.
§ Dengan
makan dalam porsi kecil tapi sering, diharapkan pemasukan makanan boleh
secara bertahap.
§ Dengan
motivasi diharapkan klien mempunyai semangat untuk makan makanan yang di
sediakan.
§ Untuk
mempercepat penyembuhan klien.
|
§ Mengkaji
kebiasaan makan klien.
§ Memberikan
klien makan diet M1 dalam porsi kecil tapi sering.
§ Memotivasi
klien dalam memberikan, berikan dorongan pada klien, berdasarkan hati klien
dengan memberikan pujian.
§ Memberikan
obat yang telah di pulvis kepada klien sesuai dengan terapi dokter.
|
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak selera
makan, dan masih terasa sakit saat menelan.
O:
Porsi yang di sediakan tidak habis.
A:
Masalah belum teratasi.
P:
Tindakan keperawatan dipertahankan, makanan lunak dalam
porsi kecil tapi kecil, beri motivasi dan semangat pada klien, beri obat
sesuai dengan program teraphy.
|
4.
|
Gangguan komunikasi verbal b/d kerusakan neuro muscular
d/d klien terlihat bingung, bicara tidak jelas.
|
Mengindikasikan pemahaman tentang masalah komunikasi
dengan kriteria: mebuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat
diekspresikan.
|
§ Kaji
derajat disfungsi cerebral.
§ Perhatikan
dalam komuniksi dan berikan umpan balik.
§ Minta
pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§ Katakan
secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
|
§ Membantu
menentukan derajat kerusakan cerebral yang terjadi dan kesulitan dalam
beberapa tahap proses keperawatan.
§ Pasien
mungkin kehilangan kemampuan untuk ucapannya dan tidak menyadari bahwa komunikasi
yang diucapkannya itu salah.
§ Umpan
balik untuk membantu merealisasikan kepada pemberi asuhan keperawatan tidak
mengerti.
§ Melakukan
penilaian terhadap adanya kerusakan sensorik.
|
§ Mengkaji
derajat disfungsi cerebral.
§ Mempertahan kan komunikasi dan memberikan umpan
balik.
§ Meminta
pasien untuk mengikuti perintah sederhana.
§ Mengatakan
secara langsung dengan pasien, bicara perlahan dan dengan tenang.
|
S:
Keluarga Klien mengatakan
sudah mulai mau berkomunikasi tapi masih tidak jelas.
O:
Berbicara tidak jelas .
A:
Masalah sebagian
teratasi.
P:
Lanjutkan tindakan keperawatan, ajak klien berbicara
secara perlahan dan tenang, hargai kemampuan klien.
|
5.
|
Defisit perawatan diri b/d kerusakan pusat gerak
motorik d/d klien terlihat tidak bersih.
.
|
Kebersihan
klien terpenuhi.
|
§ Kaji
kemampuan klien untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
§ Hindari
apa yang tidak dapat dilakukan klien untuk perawatan diri.
§ Pertahankan
suport terhadap klien memberi dan tanggapan positif pada setiap usahanya
§ Anjurkan
keluarga untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan pasien
|
§ Mengetahui
kemampuan klien melakukan aktivitas perawatan diri.
§ Untuk
mencegah frustasi dan harga diri klien.
§ Meningkatkan
harga diri, Memandirikan pasien .
§ Kebersihan
pasien terpenuhi.
|
§ Mengkaji
kemampuan klien sampai dimana klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri.
§ Memberi
aktifitas mudah untuk dilakukan
pasien.
§ Memberi
semangat dan dukungan kepada setiap usaha pasien.
§ Menganjurkan
keluarga untuk ikut menjaga kebersihan pasien
|
S:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum bisa
melakukan aktivitas perawatan diri.
O:
Klien tampak lemas dan perawatan diri masih di lakukan
oleh perawat atau keluarga.
A:
Masalah belum teratasi.
P:
Lanjutkan tindakan keperawatan, berikan penjelasan
kepada keluarga tentang pentingnya kebersihan klien.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar