Gizi pada ibu
menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas
kulit baik, tonus otot serta kebiasaan
makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu
ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayinya.
3.
Suplementasi, jika makan sehari seimbang,
suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada
kandungan nutrisi air susu dan
jumlah nutrisi penghasil susu.
Ibu menyusui disarankan
memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional
dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama
hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang
dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal
diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu
menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama
dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk
menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu
harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek,
2001).
Protein. Ibu
memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini
hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter
per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus
buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi
daripada selama hamil.
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu
dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan
zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada
mata ataupun tulang.
1.
Buatlah setiap gigitan berarti
Makan makanan yang bermanfaat
untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun
kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
4.
Jadilah ahli efesiensi.
Memilih makanan yang bergizi
tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek.
Karbohidrat komplek
kaya akan vitamin dan mineral, sehingga
menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6. Yang
manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.
Makanan olahan
biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8.
Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
Jangan minum
minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau
merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar