Kamis, 03 Maret 2016

KTI-ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : STROKE HAEMORAGIC DI RUANG NEOROLOGI RUMAH SAKIT UMUM Dr.PIRNGADI MEDAN BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Sindroma akibat Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) atau yang sering disebut dengan Stroke, merupakan penyebab utama kecatatan pada kelompok usia 45 tahun ke atas. Stroke sering menimbulkan permasalahan yang kompleks baik dari segi kesehatan, ekonomi, sosial, serta membutuhkan penanganan yang komprehensif termasuk upaya pemulihan dalam jangka lama bahkan sepanjang sisa hidup penderita. (Hendra Utama 2010)
Menurut WHO bahwa stroke merupakan gejala gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan dari yang lain. Stroke juga termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak yang terjadi karena kurang aliran darah dan kurang aliran oksigen ke otak.
Pada umumnya stroke ini di bagi atas dua golongan besar (1) stroke hemoragik yaitu pembuluh darah otak pecah sehingga aliran darah merembes masuk ke dalam suatu daerah otak dan merusak fungsinya. Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat, dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit dan selanjutnya akan bertambah buruk akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati.  (2) Stroke non Hemoragik yaitu aliran darah ke otak terhambat akibat penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. (Suiraoka 2015)
Stroke sangat berdampak buruk bagi penderitanya karena stroke dapat menyebabkan edema atau pembengkakan di otak. Hal ini jelas sangat berbahaya karena ruangan tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak otak dan memperburuk kelainan neurologis penderita.  Kelainan neurologis ini koma atau stupor dan sifatnya menetap. Banyak penderita stroke mengalami kesembuhan dan kembali menjalankan fungsi normalnya, namun banyak yang mengalami kelumpuhan fisik dan mental, tidak mampu bergerak, mengalami gangguan bicara dan kesulitan melakukan aktivitas.  (Suiraoka 2015)
Stroke Haemoragic merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di Eropa serta nomor 3 di Amerika serikat sebanyak 10% penderita Stroke Haemoragic kelemahan yang memerlukan perawatan. Angka terjadinya stroke cukup tinggi di dunia. Di Amerika saja terdapat 70.000 kasus terjadinya stroke setiap tahunnya. Kejadian stroke di Amerika Serikat memiliki 1-2 kasus/10.000 pertahun.
(Fransiska B Bantticaca, 2008).
            Menurut Yayasan Stoke Indonesia atau lebih sering di sebut dengan (YASTROKI) terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam beberapa tahun terahir. Kecenderungan ini menyerang generasi muda yang masih produktif.  Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Meskipun upaya pencegahan telah menimbulkan penurunan pada kejadian stroke dalam beberapa tahun terahir, stroke  adalah peringkat ke 3 penyebab kematian dengan laju moralitas 18% sampai 37% untuk stroke pertama dan sebesar 62% untuk stroke selanjutnya terdapat kira- kira 2 juta orang bertahan hidup dari stroke yang mempunyai beberapa kecacatan. Dari angka ini 40%  memerlukan bantuan aktivitas kehidupan sehari hari. (Karel Dourman 2013)
            Data rekam medik di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan pada tahun 2009  juga menunjukkan bahwa data penderita stroke yang rawat inap yang meninggal sebanyak 114. Penderita rawat inap yang meninggal termuda umur 32 tahun, tertua 86 tahun. Kelompok umur tertinggi 64 sampai 71 tahun, dengan presentase 27,2% ( laki-laki 14,0 % dan perempuan 13,2%), presentase laki-laki umur tertinngi umur 56-63 tahun 14,9 %. Presentase perempuan tertinggi 64 sampai 71 tahun 13,2%. Suku batak 54,4%, agama islam 60,5%, pendidikan SLTA tercatat 59,2%, ibu rumah tangga tercatat 37,6%, status kawin 72,8%, tinggal di kota medan 77,2%. Bagi para penderita stroke dan pihak keluarga sebaiknya tahu dan tanggap terhadap gejala-gejala stroke dan segera membawa penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum lewat 6 jam.
            Stroke perlu di cegah karena telah banyak penderita stroke yang meninggal, menjadi cacat seumur hidup. Telah banyak diketahui tentang mekanisme terjadinya stroke namun masih banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah. Stroke dapat di cegah atau setidak-tidaknya dapat di undur kemunculannya. (Lumbantobing, 2007)
Dari latar belakang di atas penulis merasa tertarik sehingga penulis menulis judul Karya Tulis Ilmiah  Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Persarafan “Stroke Haemoragic” di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan “Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Persyarafan “Stroke Haemoragic” Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
1.2.2 Tujuan Khusus
          Penulis mampu:
1.    Melakukan Pengkajian Keperawatan Dengan Gangguan Stroke Haemoragic Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
2.    Merumuskan Diagnosa Dengan Gangguan Stroke Haemoragic Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
3.    Mampu membuat Rencana Keperawatan Dengan Gangguan Stroke Haemoragic Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
4.    Melaksanakan Implementasi Keperawatan Dengan Gangguan Stroke Haemoragic Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
5.    Mengevaluasi Tindakan yang sudah dilakukan dengan Gangguan Stroke Haemoragic Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
6.    Mendokumentasikan semua Tindakan Keperawatan Dengan Gangguan Stroke Haemoragic Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan.
1.3 Ruang Lingkup Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengambil satu kasus yaitu:Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Persyarafan “Stroke Haemoragic” Di Ruang Neurologi Lantai III RSUD Dr.Pirngadi Medan.
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan suatu keadaan nyata dengan pendekatan studi kasus dan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:
1.      Teknik Wawancara
2.      Teknik Observasi
3.      Pemeriksaan Fisik
4.      Dokumentasi
5.      Studi pustaka
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar Medis
                          2.1.1    Defenisi
2.1.2    Anatomi dan Fisiologi
2.1.3    Etiologi
2.1.4    Phatofisiologi
2.1.5    Pathway
2.1.6    Manifestasi Klinis
2.1.7    Faktor  Resiko
2.1.8    Komplikasi
2.1.9    Pemeriksaan Diagnostik
2.1.10 Penatalaksanaan
2.2 Tinjauan Teoritis Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
2.1.3 Intervensi dan Rasionalisasi
       BAB III.  TINJAUAN KASUS
            3.1 Pengkajian
            3.2 Analisa Data
            3.3 Diagnosa Keperawatan
            3.4 Proses Keperawatan
            3.5 Catatan Perkembangan

BAB IV.  PEMBAHASAN
                 4.1 Pengkajian
                 4.2 Diagnosa Keperawatan
                 4.3 Intervensi
                 4.4 Implementasi
                 4.5 Evaluasi
BAB V.   KESIMPULAN DAN SARAN
                 5.1 Kesimpulan
                 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar: