Senin, 13 April 2015

JURNAL HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR MAHASISWA DENGAN KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN DI POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN TAHUN 2014



HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR MAHASISWA DENGAN KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN DI POLTEKKES
KEMENKES RI MEDAN TAHUN 2014

Dewi Sartika Pasaribu, Willhelmina Wahara, Ismail Efendi
Abstrak

Motivasi belajar adalah semangat atau dorongan mahasiswa dalam mengarahkan tinggah laku kegiatan kegiatan belajar yang lebih bermanfaat , Sumber belajar  adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu dosen maupun mahasiswa dalam upaya mencapai tujuan. Perpustakaan ialah suatu koleksi buku-buku, julnal-jurnal, dan bahan bacaan, serta audio visual lainnya yang terorganisasi, dan jasa-jasa staf (pustakawan) yang mampu memberikan dan menginterprestasikan bahan-bahan semacam itu yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan informasi, penelitian, pendidikan, dan rekreasi para pengunjung. Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 124 orang.  Dari hasil penelitian 19 orang (100.%),  yang menyatakan motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori tinggi yaitu  19 orang (100.%), mayoritas kunjungan  ke perpustakaan kategori cukup 14 (73.7%), dan minoritas kunjungan keperpustakaan kategori kurang yaitu orang (5.4%). Kemudian dari 63 responden  yang menyatakan motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori sedang  yaitu 63 orang (100.%), mayoritas kunjungan  ke perpustakaan kategori kurang yaitu 32 orang (50.8%), dan minoritas kunjungan keperpustakaan kategori baik yaitu 5 orang (11.9%). Kemudian dari 42 reponden yang menyatakan motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori rendah yaitu  42 orang (100.%) mayoritas kunjungan  ke perpustakaan kategori cukup dan kurang yaitu 53 orang (42.7%), dan minoritas kunjungan keperpustakaan kategori baik yaitu 5 orang (11.9%).Dari hasil uji statistik dengan menggunakan chi square pada tingkat kepercayaan 95%(0,05), diperoleh P<α tabel (0,009<0 ada="" antara="" belajar="" berarti="" dengan="" di="" hasil="" hubungan="" ini="" ke="" kemenkes="" kunjungan="" mahasiswa="" medan="" motivasi="" pemanfaatan="" perpustakaan="" poltekkes="" ri="" signifikan="" span="" sumber="" tentang="">

Kata Kunci    : Motivasi belajar, Sumber Belajar, Perpustakaan

RELATED LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS WITH LEARNING RESOURCE USE THE LIBRARY VISIT POLTEKKES KEMENKES  OF HEALTH OF INDONESIA MEDAN, IN 2014

Dewi Sartika Pasaribu, Willhelmina Wahara, Ismail Efendi
Abstract
                Motivation to learn is the spirit or the encouragement of students in directing tinggah conduct activities that are more useful learning activities, learning resources are any materials that can be utilized to help faculty and students in an effort to achieve the goal. Library is a collection of books, julnal-journals, and reading materials, and other audio-visual organized, and services staff (librarians) who are able to provide and interpret such materials are required to meet the needs of information, research, education, and leisure visitors. Design research is a correlation study. The sample in this study amounted to 124 people. From the research, 19 people (100%), which states the motivation to learn about student learning resource utilization high category, 19 people (100%), the majority of visits to the library enough category 14 (73.7%), and minority keperpustakaan visit less categories, namely people (5.4%). Then from 63 respondents who expressed motivation to learn about the use of learning resources are categories of students is 63 people (100%), the majority of visits to the library less categories ie 32 persons (50.8%), and minority keperpustakaan visit both categories are 5 people (11.9% ). Then from 42 respondents who expressed motivation to learn about student learning resource utilization lower category where 42 people (100%) the majority of visits to the library enough category and less at 53 people (42.7%), and minority keperpustakaan visit both categories are 5 people (11.9 %). From the test results by using the chi-square statistic at the 95% confidence level (0.05), P <α table (0.009 <0.05), this result means that there is a significant relationship between motivation to learn about the use of learning resources to students a visit to the library in polytechnic MoH RI Medan
Keywords: Learning motivation, Learning Resources, Library



Latar Belakang
Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi dan sumber belajar semestinya menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelatihan yang ada, baik dilingkungan di perkuliahan maupun diluar perkuliahan, dunia kerja, maupun masyarakat pada umumnya. (1)
Pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran tercantum dalam kurikulum saat ini bahwa dalam proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar. Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. (2)
Sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi, sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. (3)
Sumber belajar dapat berasal dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan siswa. Pemanfaatan sumber-sumber tersebut tergantung pada kreatifitas guru, waktu, biaya serta kebijakan-kebijakan lainnya. Sumber belajar tidak hanya tebatas pada bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran, melainkan juga tenaga, biaya, dan fasilitas. (4)
Sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sumber belajar tersebut meliputi ; pesan, manusia, material atau bahan, peralatan, teknik dan lingkungan yang dipergunakan secara sendiri-sendiri maupun kombinasi  untuk memfasilitasi terjadinya tindak belajar. (5)
Menerapkan Kemampuan Dasar Mengajar (KDM) tidak lepas dari pengelolaan dan pengembangan sumber belajar. Pengeloaan dan pengembangan sumber belajar perlu memperhatikan antara lain, laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan, dan tenaga pengelola. (6)
Dalam dua dekade terakhir ini perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sekolah. Hampir di setiap sekolah  mulai dari sekolah dasar sampai keperguruan tinggi terdapat perpustakaan sekolah. Bahkan unit-unit perpustakaan keliling (mobile library) dari departemen pendidikan dan kebudaayan tersedia di kota-kota besar melayani kebutuhan para pelajar. (7)
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang di terbitkan, serta bahan-bahan non-cetakan seperti micro-fish, micro-film, foto-foto, film, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (dokumenter), dan lain-lain. Oleh karena itu perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagi bidang keilmuan baik untuk tujuan akademis maupun untuk rekreasi. (8)
Diperpustakaan pasti ada buku-buku yang bermanfaat untuk menunjang membuka wawasan. Buku-buku itu dapat dipinjam dan di bawa pulang. Misalnya, buku-buku yang bermanfaat itu adalah buku cerita, buku yang mengungkapkan riwayat yang hidup seorang tokoh nasional Indonesia atau tokoh-tokoh internasional. Pendek kata semua, buku bermanfaat untuk keperluan menunjang program pendidikan sekolah. Tinggal kita sendiri mau atau tidak memanfaatkannya untuk menambah ilmu pengetahuan selama masih sekolah. (9)
Di perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan, perpustakaan  dijadikan sebagai sarana untuk saling berlomba mencari informasi dan sumber belajar mahasiswi. Beberapa mahasiswa memanfaatkan perpustakaan untuk mencari referensi berkenaan tugas yang diberikan oleh dosen. Tugas-tugas yang diberikan oleh dosen tersebut, para mahasiswa termotivasi untuk mengunjungi perpustakaan guna memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam kegitan belajar, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. (4)
Letak perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan cukup strategis, yaitu berada di dekat kelas mahasiswa, sehingga memudahkan akses bagi yang ingin mencari perpustakaan, akan tetapi yang menjadi masalah adalah sebagian mahasiswa masih acuh untuk berkunjung ke perpustakaan.
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan peneliti di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan pada bulan Juni tahun 2014 terdapat tingkat II sebanyak 124 orang,  Jadwal  kunjungan mahasiswa keperpustakaan  pada saat diluar jadwal pada hari senin sampai jumat. Dari hasil wawancara sementara yaitu 20 mahasiswa terdapat 9 orang diantranya mengaku memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, sedangkan sedangkan 11 mahasiswa tidak memanfaatkan perpustakaan karena membosankan dan menganggap tidak terlalu penting.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Mahasiswa Dengan Kunjungan Ke Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan Medan Pada Tahun 2014”

Tujuan
Untuk mengetahui apakah terdapat Hubungan Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Mahasiawa Dengan Kunjungan Ke Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan Medan Pada Tahun 2014

Tinjauan Pustaka
Motivasi berpangkal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya” feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan . (13)
Belajar adalah suatu kegiatan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (3)
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karna faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh ransangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. (14)
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan maka akan berhasil pula hasil belajar itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan insensitas usaha belajar bagi peserta didik. Sehubungan dengan hal itu ada 3 fungsi motivasi yaitu :
1.       Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.  Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan
2.       Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3.       Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut

Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar menampilkan kompetensi, berbagi sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung materi pembelajaran tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengaju pada setiap standart kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. (15)
        Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapain tujuan. sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara terancana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. (16)
        Sumber belajar adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu dosen maupun mahasiswa dalam upaya mencapai tujuan. Dengan kata lain, sumber belajar adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media pembelajaran elekronik, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya. Sumber belajar dipilih berdasarkan pada kompetensi materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi dasar. Sumber-sumber belajar dalam satu silabus sebaiknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada mahasiswa. (17)
Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana, seperti kampus, dihalaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut bergantung pada kreativitas, guru, waktu, dan biaya, serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Secara sederhana sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala hal yang dapat memberikan kemungkinan kepada seseorang untuk memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar. Hal itu menunjukkan adanya aneka sumber
Dalam keanekaragaman sifat dan kegunaan sumber belajar secara umum memiliki kegunaan sebagai berikut :
a.       merupakaan pembuka jalan dan wawasan terhadapat lading keilmuan yang akan dijelejahi
b.       merupakan pemandu secara teknis dan langkah-langkah yang lebih operasional untuk menelusuri secara lebih teliti menuju penguasaan keilmuan secara tuntas.
c.        Memberikan berbagai macam ilustrasi dan contoh-contoh yang berkaitan dengan aspek-aspek bidang keilmuan yang dipelajari.
d.       Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang dipelajaridengan berbagai keilmuan lainnya.
e.        Menginformasikan sejumlah penemuan-penemuan baru yang pernah diperolehorang lain dan berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.
f.        Menunjukkan berbagi permasalahan yang timbul dan merupakan konsekuensi logis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut adanya kemampuan pemecahan dari orang dengan mengabdikan diri dalam bidang tersebut.
Untuk memberikan gambaran rinci tentang macam-macam sumber belajar, berikut dijabarkan satu per satu :

Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang ditetapkan dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efesien. Dalam penelitian ini menggunakan studi korelasi  dimana untuk mengetahui bagaimana hubungan Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Mahasiswa Dengan Kunjungan Ke Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan Medan Pada Tahun.  (19). Penelitian ini dilakukan mulai dari  bulan juli sampai dengan Agustus Tahun 2014.

Populasi dan Sampel
populasi menunjukkan pada sekelompok subjek yang menjadi objek atau sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan tahun 2014 yang terdiri dari 3 (tiga) kelas, yaitu: kelas A: 41 orang , kelas B: 42 orang, kelas C: 41 orang, maka jumlah seluruh populasi adalah 124 orang.
sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (19).
        Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa tingkat II melalui dokumentsi di Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan Medan periode januari 2014 s/d juni 2014 sebanyak 124 orang (total sampling).

Kerangka Konsep
Kerangka konsep dari penelitian Hubungan Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa Dengan Kunjungan Ke Perpustakaan di Poltekkes Kemenkes RI Medan Tahun 2014 sebagai berikut :

  Variabel Independen            Variabel Dependen


 





Gambar .1. Kerangka Konsep

Dari skema  diatas yang menjadi Variabel Independen adalah Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa dan Variabel Dependen adalah Kunjungan Ke Perpustakaan.
Definisi Operasional
Defenisi operasional adalah mengidentifikasi variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang telah diamati, dengan memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (20) . Disamping variabel harus didefenisikan operasionalkan juga perlu dijelaskan cara atau metode pengukuran, hasil ukur atau kategorinya, serta skala pengukuran yang digunakan.

Analisa Data
                 Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan komputerisasi yaitu dengan bantuan SPSS 17 dan menggunakan pendekatan Chi Square, analisa data suatu penelitian biasanya melalui prosedur bertahap antara lain :
1.         Analisa Univariate
Analisa Univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
2.         Analisa Bivariate
Analisa Bivariate yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan dan berkorelasi.Untuk melihat hubungan Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Mahasiswa Dengan Kunjungan Ke Perpustakaan, maka data di analisa secara statistik yaitu Chi Square dengan = 0,05

Hasil Penelitian
Analisa Univariat
1.       Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa
Analisa univariat adalah uji statistik yang dipergunakan untuk frekuensi seperti pengelolaan , maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat diketahui bahwa dari 124 responden penelitian mengatakan, Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa kategori tinggi 19 orang (15.3%), kategori sedang 63 orang (50.8%) dan kategori rendah 42 orang (33.9%). Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa menyatakan sedang yaitu 63 orang (50.8%), dan minoritas Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa adalah tinggi yaitu 19 orang (15.3%) .
2.       Kunjungan  Ke Perpustakaan
Distribusi Kunjungan Ke Perpustakaan di Poltekkes Kemenkes RI Medan Jurusan Kebidanan dapat dilihat :
Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat diketahui bahwa dari 124 responden penelitian, kunjungan  ke perpustakaan kategori baik 18 orang (14.5%), kategori cukup 53 orang (42.7%) dan kategori kurang 53 orang (42.7%). Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas kunjungan  ke perpustakaan yaitu kategori cukup dan kurang 53 orang (42.7%), dan minoritas kunjungan  ke perpustakaan adalah baik yaitu 18 orang (14.5%),

Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisa hubungan antar variabel dengan hasil sebagai berikut :
Tabel .1.              
Tabulasi Hubungan Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Mahasiswa Dengan Kunjungan Ke Perpustakaan  Di Politeknik Kesehatan Kemenkes Ri Jurusan Kebidanan Medan Pada Tahun 2014

No.
Motivasi Belajar Tentang
 Pemanfaatan Sumber
Belajar Mahasiswa
Kunjungan Ke
Perpustakaan 
Total
p-value
Baik
Cukup
Kurang
f
%
f
%
f
%
F
%
1.
Tinggi
4
21.1
14
73.7
1
5.3
19
100
0,009
2.
Sedang
9
14.3
22
34.9
32
50.8
63
100
3.
Rendah
5
11.9
17
40.5
20
47.6
42
 100
Jumlah
18
14.5
53
42.7
53
42.7
124
100


Berdasarkan tabel silang diatas terlihat bahwa dari 19 orang (100.%),  yang menyatakan motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori tinggi yaitu  19 orang (100.%), mayoritas kunjungan  ke perpustakaan kategori cukup 14 (73.7%), dan minoritas kunjungan keperpustakaan kategori kurang yaitu 1 orang (5.4%). Kemudian dari 63 responden  yang menyatakan motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori sedang  yaitu 63 orang (100.%), mayoritas kunjungan  ke perpustakaan kategori kurang yaitu 32 orang (50.8%), dan minoritas kunjungan keperpustakaan kategori baik yaitu 5 orang (11.9%). Kemudian dari 42 reponden yang menyatakan motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori rendah yaitu  42 orang (100.%) mayoritas kunjungan  ke perpustakaan kategori kurang yaitu 20 orang (47.6%), dan minoritas kunjungan keperpustakaan kategori baik yaitu 5 orang (11.9%). Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas hubungan motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori sedang 63 orang (100.%),  dengan kunjungan  ke perpustakaan kategori kurang yaitu 32 orang (50.8%). Dan minoritas motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa kategori tinggi yaitu  19 orang (100.%), dengan minoritas kunjungan keperpustakaan kategori kurang yaitu 1 orang (5.4%).
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan chisquare pada tingkat kepercayaan 95%(0,05), diperoleh P<α tabel (0,009<0 ada="" antara="" belajar="" berarti="" dengan="" di="" hasil="" hubungan="" ini="" ke="" kemenkes="" kunjungan="" mahasiswa="" medan.="" motivasi="" pemanfaatan="" perpustakaan="" poltekkes="" ri="" signifikan="" span="" sumber="" tentang="">

Pembahasan
Pembahasan Univariat
1.       Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi, angket yang telah disebarkan dan dokumentas dari 124 responden penelitian mengatakan, Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa kategori tinggi 19 orang (15.3%), kategori sedang 63 orang (50.8%) dan kategori rendah 42 orang (33.9%). Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa menyatakan sedang yaitu 63 orang (50.8%), dan minoritas Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa adalah tinggi yaitu 19 orang (15.3%) .
Motivasi belajar dapat timbul karna faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh ransangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. (14)
Menurut peneliti bahwa motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa di Poltekkes Kemenkes RI Medan yang dilakukan oleh dosen sudah baik dan perlu di tingkatkan untuk lebih baik lagi, karena motivasi belajar sangat perlu dilakukan pada pemanfaatan sumber belajar karena mempermudah mahasiswa dalam belajar.
2.       Kunjungan  Ke Perpustakaan
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi, angket yang telah disebarkan dan dokumentas dari 124 responden penelitian mengatakan kunjungan  ke perpustakaan kategori baik 18 orang (14.5%), kategori cukup 53 orang (42.7%) dan kategori kurang 53 orang (42.7%). Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas kunjungan  ke perpustakaan yaitu kategori cukup dan kurang 53 orang (42.7%), dan minoritas kunjungan  ke perpustakaan adalah baik yaitu 18 orang (14.5%).
Perpustakaan adalah salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang menghimpun berbagi informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh para pemakai (guru/dosen, siswi/mahasisi dan masyarakat) dalam upaya mengembangkan upaya mengembangkan kemanpuan dan kecakapan. (1)
Menurut peneliti kurangnya kunjungan keperpustakaan kemungkinan dipengaruhi waktu istirahat petugas perpustakaan bersamaan dengan waktu istirahat mahasiswa sebab itu mahasiswa tidak bisa untuk berkunjung ke perpustakaan saat waktu luang.
Pembahasan Bivariat
1.       Hubungan Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Mahasiswa Dengan Kunjungan Ke Perpustakaan
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan chi square pada tingkat kepercayaan 95%(0,05), diperoleh P<α tabel (0,009<0 ada="" antara="" belajar="" berarti="" dengan="" di="" hasil="" hubungan="" ini="" ke="" kemenkes="" kunjungan="" mahasiswa="" medan.="" motivasi="" pemanfaatan="" perpustakaan="" poltekkes="" ri="" signifikan="" span="" sumber="" tentang="">
Hasil penelitian diatas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putriningrum yang berjudul “Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswi Prodi D-III Kebidanan Kusuma Husada Sukarta” berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa prestasi belajar peserta didik di Prodi D-III Kebidanan Kusuma Husada Sukarta dipengaruhi oleh Pemanfaatan Sumber Belajar dan Kemandirian Belajar peserta didik. Adapun variabel yang paling dominan yaitu Kemandirian Belajar. Adapun besar hubungan antara keduanya 40.8 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan maka akan berhasil pula hasil belajar itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan insensitas usaha belajar bagi peserta didik. (13)
 Motivasi belajar dapat timbul karna faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh ransangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. (14)
Menurut peneliti kurangnya kunjungan keperpustakaan kemungkinan dipengaruhi faktor lain yaitu waktu istirahat petugas perpustakaan bersamaan dengan waktu istirahat mahasiswa sebab itu mahasiswa tidak bisa untuk berkunjung ke perpustakaan saat waktu luang. Dari hasil penelitian di  Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jurusan Kebidanan Medan bahwa motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa berhubungan dengan kunjungan ke perpustakaan.  Apabila pemanfaatan sumber belajar mahasiswa tinggi maka kunjungan ke perpustkaan juga baik. Dan sebaliknya jika pemanfaatan sumber belajar mahasiswa rendah  maka kunjungan ke perpustkaan akan berkurang.
Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.       Dari 124 responden, mayoritas Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa menyatakan sedang yaitu 63 orang (50.8%), dan minoritas Motivasi Belajar Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar mahasiswa adalah tinggi yaitu 19 orang (15.3%).
2.       Dari 124 responden, mayoritas kunjungan  ke perpustakaan yaitu kategori cukup dan kurang 53 orang (42.7%), dan minoritas kunjungan  ke perpustakaan adalah baik yaitu 18 orang (14.5%).
Hasil penelitian menunjukkan ada ada hubungan signifikan antara motivasi belajar tentang pemanfaatan sumber belajar mahasiswa dengan kunjungan ke perpustakaan di Poltekkes Kemenkes RI Medan. Hal ini diindikasikan oleh sign-p tabel (0,009<0 span="">
DAFTAR PUSTAKA

x
1.
Rosalin E. Pemanfaatan Perpustakaan dan Sumber informasi Bandung: PT. Karya Mandiri Persada; 2008.
2.
Sanjaya W. perencanaan dan desain sistem pembelajaran jakarta: kencana prenada group; 2010.
3.
Daryanto. Belajar Dan Mengajar Bandung: Widya Studio; 2010.
4.
Sutikno Ms. Belajar dan Pembelajaran Lombok: Holistica; 2013.
5.
Siregar E, Nara H. Teori Belajar dan Pembelajaran Bogor: Ghalia Indonesia; 2010.
6.
Darmadi H. Kemampuan Dasar Mengajar Bandung: Alfabeta; 2010.
7.
Aqib Z. Model-Model Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovativ) Bandung: Yrama widya; 2013.
8.
Arsyad A. Media pembelajaran jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2010.
9.
Daryanto D, Harardjo M. Model pembelajaran Inovatif Yogyakarta: Gava Media; 2012.
10.
Charis MF. Pengaruh Pemberian Tugas-Tugas Terhadap Insensitas Kunjungan Perpustakaan Smp Negri 3 Semarang. SKRIPSI. 2010.
11.
Hariawan T. pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas x semester I SMA negeri 6 tahun ajaran 2008/2009. SKRIPSI. 2009.
12.
Putriningrum R, Wulandari Y, P.U RD. hubungan pemanfaatan sumber belajar dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar mahasiswa prodi D III kebidanan kusuma husada surakarta. 2012.
13.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar Jakarta: Rajawali Pers; 2011.
14.
Uno HB. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Jakarta: Bumi Aksara; 2011.
15.
Narwanti S, Somadi. Panduan Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yogyakarta: Familia (group relasi inti media); 2012.
16.
Iskandar. Psikologi Pendidikan Jakarta selatan: Referensi; 2012.
17.
Sumiati D, M.ed A. METODE PEMBELAJARAN Bandung: CV Wacana Prima; 2012.
18.
Suryosubroto B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Jakarta: Rineka Cipta; 2009.
19.
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
20.
Muhammad I. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan Metode Penelitian Ilmiah Bandung: Citapustaka; 2011.
21.
Hidayat A. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data Jakarta: Salemba Medika; 2011.
22.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta; 2010.
















x





Tidak ada komentar: