Menentukan
Usia Kehamilan
a.
Metode
Kalender
Metode kalender adalah metode yang
seringkali dipergunakan oleh tenaga kesehatan dilapangan perhitungannya sesuai
dengan rumus yang direkomendasikan oleh Neagle yaitu dihitung dengan tanggal
haid terakhir hari ditambah 7 (tujuh), bulan ditambah 9 (sembilan)/ dikurang 3
(tiga) dan tahun ditambah 1 (satu).
b.
Quickening
(goyang anak)
Kita harus menanyakan saat ibu merasakan
quickening (gerakan anak yang terasa pertama kali) dan kemudian mencatat
tanggalnya. tanggal atau saat quickening kemudian ditambah 5 bulan kalender
agar kita dapat memperoleh tanggal perkiraan persalinan(Farrer,2001).
c.
Tinggi
Fundus
Tinggi fundus uteri, dengan dibandingkan
terhadap berbagai patokan, diukur pada setiap kali kunjungan. Pertumbuhan
uterus akan terus terjadi dan dapat diperkirakan sehingga tinggi fundus uteri
merupakan pedoman yang baik untuk menentukan usia kehamilan
Menentukan
umur kehamilan dilihat dari Tinggi Fundus Uteri (TFU):
Umur
Kehamilan
|
Tinggi Fundus Uteri
|
12
minggu
|
1/3
di atas simpisis
|
16
minggu
|
½
simpisis-pusat
|
20
minggu
|
2/3
di atas simpisis
|
24
minggu
|
Setinggi
pusat
|
28
minggu
|
1/3
di atas pusat
|
34
minggu
|
½
pusat-prosessus xifoideus
|
36
minggu
|
Setinggi
prosessus xifoideus
|
40
minggu
|
2
jari di bawah prosessus xifoideus
|
d.
Pemeriksaan
USG
Kantong
janin dapat dilihat pada usia kehamilan 6-7 minggu dan kepala janin dapat
diukur pada usia 13 minggu dengan menggunakan USG (pemantulan gelombang yang
pendek). USG merupakan cara pemeriksaan non
invasif. Pada hakekatnya pemeriksaan USG kini sudah menggantikan peranan
sinar X dalam menilai maturnitas janin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar