Selasa, 09 Desember 2014

Pengertian Kecerdasan Emosional


            Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, Mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa.
            Menurut Saphiro, istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh dua orang ahli, yaitu peter Salovey dan John mayer untuk menerangkan jenis-jenis kualitas emosi yang dianggap penting untuk mencapai keberhasilan. Jenis-jenis kualitas emosi yang dimaksudkan antara lain: empati, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemampuan kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, diskusi, kemampuan memecahkan masalah antarpribadi, ketekunan, kesetiakawanna, keramahan dan sikap hormat.
            Selanjutnya oleh tokoh-tokoh seperti, Sternberg, Baron dan Salovey, sebagaimana diungkapkan oleh Goleman, disebutkan adanya lima domain kecerdasan pribadi dalam bentuk keerdasan emosional, yaitu
1.      Kemampuan mengenali emosi diri
Kemampuan mengenali emosi diri merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul. Ini sering dikatakan sebagai dasar dari kecerdasan emosional. Seseorang yang mampu men genali emosinya sendiri adalah bila ia memiliki kepekaan yang tajam atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan –keputusan secara mantap.Misalnya sikap yang diambil dalam menentukan berbagai pilihan, seperti memilih sekolah, sahabat, pekerjaan sampai kepada pemilihan pasangan hidup.
2.      Kemampuan mengelola emosi
kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara salah. Misalnya seseorang yang sedang marah, maka kemarahan itu, tetap dapat dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akibat yang akhirnya disesalinya di kemudian hari.


3.      Kemampuan memotivasi diri
Kemampuan memotivasi diri merupakan kemampuan untuk memberikan semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat.Dalam hal ini terkandung adanya unsure harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga seseorang memiliki kekuatan, semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya dalam hal belajar, bekerja ,menolong orang lain dan sebagainya.
4.      Kemampuan mengenali emosi orang lain (Empati)
Kemampuan mengenali emosi orang lain (Empati) merupakan kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain akan merasa senang dan dimengerti perasaannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan ini, yaitu sering pula disebut sebagai kemampuan berimpati, mampu menangkap pesan non-verbal dari orang lain seperti: Nada bicara, gerak-gerik maupun ekspresi wajah dari orang lain tersebut. Dengan demikian anak-anak ini akan cenderung disukai orang.
5.      Kemampuan membina  hubungan social
Kemampuan membina hubungan social merupakan kemampuan untuk mengelola emosi orang lain, sehingga tercipta ketrampilan social yang tinggi dan membuat pergaulan seseorang menjadi lebih luas. Anak-anak dengan kemmampuan ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul dan menjadi lebih popular.
             Emotional Quotient (EQ) Menampilkan lima dimensi kecerdasan emosi sebagai berikut:
1.                       Intrapersonal Quotient (EQ) 
a.       Self Regard merupakan kemampuan untuk dapat menghargai dan menerima sifat dasar pribadi yang pada dasarnya baik
b.      Emotional Self-awareness merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri
c.       Assertiveness merupakan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, keyakinan, dan pemikiran serta mempertahankan hak pribadi secara konstruktif
d.      Independence merupakan kemampuan untuk dapat mengarahkan dan mengendalikan diri dalam berpikir dan bertindak serta menjadi lebih bebas secara emosional,dan
e.       Self-actualization merupakan kemampuan menyadari kapasitas potensi diri.
2.                       Interpersonal EQ
a.       Empathy merupakan kemampuan memahami, mengerti, serta menghargai perasaan orang lain.
b.      Social Responsibility merupakan kemampuan untuk menampilkan diri secara kooperatif, kontributif, dan konstruktif sebagai anggota kelompok masyarakat.
c.       Interpersonal Relationship merupakan kemampuan untuk membangun dan mempeertahankan hubungan yang saling menguntungkan yang tercermin dari kedekatan afektif serta keinginan untuk saling member dan menerima.
3.                       Adaptability EQ
a.       Reality testing merupakan kemampuan untuk menghubungkan antara pengalaman dan kondisi saat ini secara obyektif
b.      Flexbility merupakan kemampuan untuk menyesuaikan emosi, pemikiran dan sikap terhadap perubahan suatu situasi dan kondisi
c.       Problem solving merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan mendefenisikan masalah hingga mendapatkan dan menerapkan solusi secara efektif
4.                       Stress Managemant EQ
a.       Stress Tolerance merupakan kemampuan untukmenghadapi kejadian daan situasi yang penuh tekanan, dan menanganinya secara aktif dan positif tanpa harus terjatuh
b.      Impulse control merupakan kemampuan untuk menunda keinginan, drive dan dorongan untuk bertindak
5.                       General Mood EQ
a.       Optimism merupakan kemampuan untuk melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif, Meski disaat yang tidak menyenangkan.
b.      Happiness merupakan kemampuan untuk merasa puas akan kehidupan, menikmati kehidupan pribadi dan orang lain, bersenang-senang dan mengekspresikan emosi yang positif.
            Kecerdasan emosi merupakan formulasi baru dari “soft skills” tradisional ( seperti leadership  sensitivity  dan social skills) ke dalam acuan yang logis. Kecerdasan emosi berkaitan dengan pemahaman diri dan orang lain, beradaptasi dan menghadapi lingkungan sekitar, dan penyesuaian secara cepat agar lebih berhasil dalam mengatasi tuntutan lingkungan.
            Bagaimana kita dapat meningkatkan kecerdasan emosi?
a.       Membaca situasi dengan memperhatikan situasi sekitar anda, Anda akan mengetahui apa yang harus dilakukan.
b.      Mendengarkan dan menyimak lawan bicara anda yang selalu merasa benar punya kecenderungan untuk tidak mendengarkan kata orang lain. Luangkan waktu untuk melakukannya, maka anda akan tahu apamyang sebenarnya terjadi.
c.       Siap berkomunikasi, Jurus ini memang paling ampuh. Lakukan selalu komunikasi biar pun pada situasi sulit.
d.      Tak usah takut di tolak, Ada kalanya orang ragu-ragu bertindak karena takut ditolak orang lain. Sebelum berinisiatif, Sebenarnya anda hanya punya dua pilihan, diterima atau ditolak. Jadi siapkan saja diri anda . Yang penting usaha.
e.       Mencoba berempati, EQ tinggi biasanya didapati pada orang-orang yang mampu berempati atau bisa mengerti situasi yang dihadapi orang lain. Caranya apalagi kalau bukan mendengarkan dengan baik.
f.       Pandai memilih Prioritas, Ini perlu supaya anda bisa memilih pekerjaan apa yang mendesak, dan apa yang bisa ditunda.
g.      Siap Mental, Sikap ental tempe itu sudah ketinggalan zaman. Situasi apapun yang akan dihadapi, Anda mesti menyiapkan mental sebelumnya. Ingat, tak ada kesukaran yang tak bisa ditangani, Paling tidak, anda sudah berusaha.
h.      Ungkapan terhadap kata-kata, Bagaimana orang bisa membaca pikiran andaa kalau anda diam seribu bahasa, Ungkapkan pikiran anda lewat kata-kata yang jelas.
i.        Bersikap rasional betul, Kecerdasan emosi berhubungan dengan perasaan, Tapi tetap memerlukan pola pikir yang rasional, apalagi dalam pekerjaan
j.        Fokus, Konsentrasikan diri anda pada suatu masalah yang perlu mendapat perhatian. Jangan memaksa diri melakukannya dalam 4-5 masalah secara bersamaan.
            Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional menuntut seseorang belajar mengakui dan menghargai perasaan pada dirinya dan orang lain untuk menanggapi dengan tepat, menerapkan dengan efektif informasi dan energi, emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Jadi, kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi

Tidak ada komentar: