LETAK SUNGSANG
A.
Pengertian
Letak sungsang adalah letak memanjang
dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentase bokong). Letak sungsang
dibagi sebagai berikut :
1.
Letak sungsang murni yaitu bokong saja
yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2.
Letak bokong kaki.
3.
Letak lutut.
4.
Letak kaki.
Frekuensi letak sungsang murni lebih
tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih
banyak dibandingkan dengan primigravida.
B. Etiologi
Adapun
penyebab letak sungang
yaitu :
1.
Rematuritas
karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan
kepala anak relative besar.
2.
Kelainan
bentuk kepala seperti hiydrocepalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
3.
Janin mudah bergerak,seperti pada
hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).
4.
Gemeli (kehamilan ganda).
5.
Plasenta previa karena menghalangi turunnya
kepala ke dalam pintu atas panggul.
6.
Kelainan uterus, seperti uterus
arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
7.
Panggul
sempit, walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sunsang masih di sangsikan
oleh berbagai penulis.
8.
Janin sedah lama mati.
9.
Sebab yang tidak diketahui.
C. Klasifikasi
1.
Letak bokong (Frank Breech). Letak bokong
dengan kedua tungkai terangkat keatas (75 %).
2.
Letak sungsang sempurna (Complete
Breech)
Letak bokong
dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna / lipat
kejang ).
Letak Sungsang
tidak sempurna (incomplete Breech) adalah letak sungsang dimana selain bokong
bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
·
Kadua kaki : Letak kaki sempurna
·
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna.
·
Kedua lutut : Letak lutut sempurna.
·
Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna.
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum,
ada 4 posisi :
·
Left sacrum anterior (sakrum kiri
depan)
·
Right sacrum anterior (sakrum kanan
depan)
·
Left sacrum posterior (sakrum kiri
belakang)
·
Right sacrum posterior (sakrum kanan
belakang)
D. Tanda dan
Gejala
1.
Pergerakan anak terasa oleh ibu
dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering merasa benda keras (kepala)
mendesak tulang iga.
2.
Pada palpasi teraba bagian keras,
bundar dan melenting pada fundus uteri.
3.
Punggung anak dapat teraba pada salat
satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas
sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
4.
Bunyi jantung janin terdengar pada
punggung anak setinggi pusat.
E. Diagnosis
1.
Palpasi : Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong ,dan
punggung dikiri atau kanan.
2.
Auskultasi : DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi
dari pusat.
3.
Pemeriksaan dalam : Dapat diraba os
sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang – kadang kaki (pada letak kaki).
4.
Pemeriksaan foto rontgen : bayangan
kepala di fundus.
F. Patofisiologi
1.
Hidramnion : anak mudah bergerak karena
mobilisasi
2.
Plasenta Previda : Menghalangi kepala
turun ke panggul
3.
Panggul Sempit : Kepala susah
menyesuaikan ke jalan lahir
G.
Sebab
– sebab kematian bayi karena letak sunsang
Adapun
yang menjadi sebab tingginya angka kematian yang di sebabkan oleh letak sunsang
yaitu :
- Setelah pusat lahir, maka kepala anak mulai masuk ke dalam rongga panggul, sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit sesudah pusat lahir sepaya anak dapat lahir dengan selamat.
- Pada letak sunsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan cepat.
- Dapat terjadi kerusakan dari tulang belakang karena tarikan pada badan anak.
- Pada letak sunsang lebih sering terjadi prolapsus foeniculi, karena bagian depan kurang baik menutup bagian bawah rahim.
Selain dari itu karena pertolongan
mungkin terjadi fraktur dari humerus atau clavikula, paralyse lengan karena
tekanan atau tarikan pada flexus brachialis.
H. Penatalaksanaan
1.
Sewaktu Hamil
a. Yang terpenting
ialah usaha untuk memperbaiki letak sebelum persalinan terjadi dengen versi
luar. Tehnik :
Sebagai
persiapan :
·
Kandung kencing harus dikosongkan.
·
Pasien ditidurkan terlentang.
·
Bunyi jantung anak diperiksa dahulu
·
Kaki dibengkokan pada lutu dan pangkal
paha supaya dinding perut kendor.
b. Mobilisasi :
bokong dibebaskan dahulu.
c. Sentralisasi :
kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan satusama lain sehingga badan
anak membulat dengan demikian anak mudah diputar
d. Versi : anak
diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah pemutaran hendaknya kearah
yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada pilihan putar kearah
perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung
anak diperiksa lagi dan kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula.
e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai
tensi, DJJ, serta keluhan.
2.
Pimpinan Persalinan
a.
Cara berbaring :
·
Litotomi sewaktu inpartu
·
Trendelenburg
b.
Melahirkan bokong :
·
Mengawasi sampai lahir spontan
·
Mengait dengan jari
·
Mengaik dengan pengait bokong.
·
Mengait dengan tali sebesar kelingking.
c.
Ekstraksi kaki
Ekstraksi pada
kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara vaginal
atau abdominal (seksio sesarea)
3.
Cara Melahirkan Pervaginam
Terdiri dari partus spontan ( pada letak
sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya) dan manual aid (manual
hilfe). Waktumemimpin
partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase :
Fase I : fase menunggu
Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita
hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak menjungkit ka atas (nuchee arm),
persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan ekspresi kristeller,karena
halini akan memudahkan terjadinya nuchee arm
Fase II : fase untuk bertindak cepat.
Bila badan janin sudah lahir sampai
pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul, maka janin harus
lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya janin dapat dilakukan
manual aid.
Jenis Persalinan
Untuk memilih jenis
persalinan pada letak sungsang Zatuchni dan Andros telah membuat suatu indeks
prognosis untuk menilai apakah persalinan dapat dilahirkan pervaginam atau
perabdominan. Jika nilai kurang atau sama dengan 3 dilakukan persalinan
perabdominan, jika nilai 4 dilakukan evaluasi kembali secara cermat, khususnya
berat badan janin; bila nilai tetap dapat dilahirkan pervaginam, jika nilai
lebih dari 5 dilahirkan pervaginam.
ALARM memberikan kriteria
seleksi untuk partus pervaginam yaitu jenis letak sungsang adalah frank atau
bokong komplit, kepala fetus tidak hiperekstensi dan taksiran berat janin
2500-3600 gram serta tindakan augmentasi dan induksi persalinan diperbolehkan
pada janin letak sungsang.
Prinsip Dasar Persalinan Sungsang
Persalinan pervaginam :
1. Persalinan
spontan; janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini
disebut Bracht.
2.
Manual aid (partial breech
extraction); janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan
sebagian lagi dengan tenaga penolong
3.
Ektraksi sungsang (total
breech extraction); janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong.
4. Persalinan
perabdominan (sectio caesaria).
Persalinan sungsang secara spontan
Prosedurnya yaitu:
1.
Tahap lambat : mulai
lahirnya bokong sampai pusar merupakan fase yang tidak berbahaya.
2.
Tahap cepat : dari lahirnya
pusar sampai mulut, pada fase ini kepala janin masuk PAP, sehingga kemungkinan
tali pusat terjepit.
3.
Tahap lama : lahirnya mulut
sampai seluruh bagian kepala, kepala keluar dari ruangan yang bertekanan tinggi
(uterus) ke dunia luar yang tekanannya lebih rendah sehingga kepala harus
dilahirkan perlahan-lahan untuk menghindari pendarahan intrakranial (adanya
tentorium cerebellum).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar